Lab. Manajemen Energi ITB Selenggarakan Focus Group Discussion Charging Station Kendaraan Listrik
Bandung, 11 Desember 2025 — Laboratorium Manajemen Energi (Lab. ME), Program Studi Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB), menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Workshop InerCharge: Analisis Kesenjangan Infrastruktur dan Ekosistem Charging Station di Indonesia pada 11 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Hilirisasi Riset Prioritas – SINERGI 2025, yang berfokus pada pengembangan InerCharge, yaitu sistem manajemen pengisian kendaraan listrik cerdas berbasis arsitektur E-Mobility System.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan pesat adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Dalam periode 2020–2024, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) meningkat lebih dari 5.000%, yang menimbulkan tantangan baru pada stabilitas jaringan listrik dan kesiapan ekosistem pengisian daya nasional. Dua isu utama yang disoroti adalah ketidakstabilan jaringan akibat lonjakan beban (peak load spikes) serta fragmentasi platform dan ketergantungan terhadap konektivitas internet yang tidak selalu andal, khususnya di luar wilayah Jawa.
FGD dan workshop ini bertujuan untuk memvalidasi kesesuaian arsitektur teknis InerCharge dengan kebutuhan industri, sekaligus mengidentifikasi kesenjangan implementasi dari sisi operasional dan bisnis sebelum memasuki tahap pilot deployment dan hilirisasi komersial. InerCharge dirancang menggunakan arsitektur Hybrid Cloud–Edge, yang mengombinasikan edge device (kontrol otonom lokal) dan cloud-based Charging Station Management System (CSMS), sehingga sistem tetap andal meskipun terjadi gangguan koneksi internet. Selain itu, sistem ini mengimplementasikan algoritma cerdas untuk penjadwalan dan load throttling guna mencegah lonjakan beban pada jaringan listrik.

Kegiatan FGD dan workshop difokuskan pada validasi arsitektur InerCharge serta penguatan sinergi dengan mitra industri, melalui sesi pemaparan arsitektur sistem, demonstrasi simulator, dan diskusi teknis bersama mitra teknologi dan komersial. Diskusi juga mencakup pendetailan algoritma, perencanaan pilot deployment, serta perumusan roadmap hilirisasi, yang dipandu oleh tim peneliti utama dengan melibatkan masukan strategis dari para pemangku kepentingan industri. FGD dan workshop ini melibatkan akademisi dan peneliti dari ITB, yang terdiri atas tim riset Laboratorium Manajemen Energi ITB dan peneliti lintas disiplin. Dari sisi industri, kegiatan ini menghadirkan PT Scada Prima Cipta sebagai mitra teknologi, PT Rekacipta Inovasi ITB sebagai mitra komersialisasi dan hilirisasi, serta PT Pertamina (Divisi TII) sebagai narasumber industri yang berbagi perspektif strategis terkait pengembangan inovasi energi dan ekosistem kendaraan listrik nasional.
Melalui forum ini, diperoleh berbagai masukan penting terkait manajemen aset jarak jauh (remote asset performance management), keamanan siber untuk infrastruktur kritis, validasi dan integritas data pengisian, serta posisi strategis InerCharge sebagai platform agregator di tengah ekosistem SPKLU yang masih terfragmentasi. Diskusi juga menegaskan pentingnya penguasaan teknologi power electronics dan arsitektur sistem secara menyeluruh guna menjaga kedaulatan teknologi nasional di tengah dominasi vendor global.
